Januari 1, 2025

10 Cara Memaksimalkan Google Ads Agar Sales Meningkat

Bagian

Google Ads adalah salah satu platform iklan yang paling efektif jika dimanfaatkan dengan benar.

Platform ini memungkinkan pengiklan untuk mencapai tujuan bisnisnya melalui aktivitas pengiklanan.

Tujuannya antara lain untuk meningkatkan sales, mendapatkan leads, meningkatkan keterkenalan brand atau produknya, hingga meningkatkan jumlah download apps (jika pengguna adalah penyedia aplikasi).

Namun, alih-alih mencapai salah satu tujuan, tak jarang pengiklan malah merugi karena kurang bisa memaksimalkan campaign iklan.

Pengiklan yang biasanya masih pemula tersebut kurang bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Google Ads, yang jika dikelola dengan benar, akan membantu mencapai salah satu tujuan di atas.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, kami akan membahas 10 cara memaksimalkan Google Ads untuk mencapai tujuan bisnis Anda.

 

 

1. Tentukan Tujuan Campaign yang Jelas

Salah satu tips memaksimalkan Google Ads adalah dengan memiliki tujuan yang jelas.

Pengiklan mungkin ingin meningkatkan penjualan, menarik lebih banyak leads, atau meningkatkan brand awareness.

Pilihlah salah satu tujuan tersebut, agar perencanaan iklan di Google Ads dapat disesuaikan berdasarkan tujuan tersebut.

Biasanya saat membuat iklan, Anda akan diberi pilihan objektif untuk menjalankan iklan Google Ads.

 

Pilihan objektif pada Google Ads

 

Dari objektif yang dipilih nantinya akan disarankan media dan jenis iklan apa yang cocok untuk memenuhi tujuan campaign iklan.

Tanpa tujuan yang spesifik, kampanye Anda akan sulit diukur keberhasilannya.

 

Contoh Kasus:

Sebuah perusahaan e-commerce memulai kampanye tanpa menetapkan apakah mereka ingin fokus pada konversi (penjualan) atau traffic.

Akibatnya, mereka mendapatkan banyak klik pada iklan tetapi sedikit penjualan.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, misalnya “meningkatkan penjualan produk kategori A sebesar 20% dalam 1 bulan periode iklan,” kampanye dapat disesuaikan untuk mendukung tujuan tersebut.

Gunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk merancang tujuan iklan Google Ads Anda.

 

2. Pemilihan Keyword yang Tepat

Google Ads bergantung pada kata kunci (keyword) yang Anda targetkan.

Salah satu cara memaksimalkan Google Ads adalah memilih kata kunci yang spesifik dan relevan.

Pilihlah keyword yang spesifik, yang sekiranya jika pengunjung mencari melalui frasa tersebut, tidak ada intensi lain selain mencari produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Misalnya, jika Anda menjual sepatu hiking, pilihlah keyword seperti “beli sepatu hiking” atau “rekomendasi sepatu hiking” alih-alih seperti “sepatu outdoor” (kurang spesifik) atau hanya “sepatu hiking” (kemungkinan pengunjung hanya mencari informasi saja, bukan membeli).

 

Tips:

Gunakan Google Keyword Planner untuk menemukan variasi kata kunci yang relevan pada apa yang Anda tawarkan.

Tambahkan negative keywords seperti “gratis” atau “bekas” untuk menyaring traffic yang tidak relevan.

 

Baca Juga: Cara Membuat Facebook Ads

 

3. Menyusun Struktur Campaign yang Baik

Campaign Google Ads yang baik adalah yang memiliki struktur yang runtut dan logis.

Struktur campaign Google Ads yang tidak terorganisir adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh pengiklan pemula.

Misalnya, mencampur berbagai produk atau layanan dalam satu grup iklan (Ad Group) dapat membuat pengelolaan iklam menjadi rumit dan membingungkan.

 

Solusi:

Gunakan pendekatan 1 Produk/ Layanan=1 Ad Group, di mana setiap grup iklan hanya berfokus pada satu jenis produk/ layanan yang diwakili oleh satu kata kunci utama.

Ini membantu Anda mengontrol pesan iklan dan meningkatkan relevansi.

Kira-kira, beginilah struktur campaign Google Ads yang ideal:

 

Contoh struktur campaign google ads by Cassandra Digital
Contoh struktur campaign Google Ads

 

4. Perhatikan Perangkat dan Penjadwalan Iklan

Tips google ads selanjutnya adalah memanfaatkan penjadwalan iklan dan penyesuaian perangkat.

Tidak semua orang mencari produk atau layanan Anda pada waktu atau perangkat yang sama.

Contoh: Jika mayoritas pelanggan Anda adalah pekerja kantoran, menjalankan iklan pada malam hari mungkin tidak efektif.

 

Tips:

Gunakan data dari Google Ads untuk mengetahui kapan dan di perangkat mana kampanye Anda paling efektif.

Terapkan bid adjustment untuk memprioritaskan perangkat atau waktu tertentu.

 

5. Landing Page harus Relevan dan Optimal

Mengirimkan traffic (pengunjung yang mengklik iklan Anda) ke homepage alih-alih landing page yang relevan adalah kesalahan besar.

Pengunjung yang harus mencari-cari informasi yang mereka butuhkan kemungkinan besar akan meninggalkan website Anda.

Contohnya, pengunjung yang mengklik iklan Google Ads yang berjudul “Jual Sepatu Hiking” harus diarahkan ke landing page tentang produk Sepatu Hiking.

Jangan sampai pengunjung tersebut diarahkan ke halaman utama yang berisikan konten profil terkait brand sepatu tersebut, pengunjung tidak membutuhkan itu.

 

Tips:

Pastikan landing page memiliki:

  • Informasi yang dikehendaki oleh pengunjung tanpa mereka harus scroll ke bawah! Sajikan informasi penting di bagian atas landing page.
  • Informasi yang relevan dengan iklan.
  • Waktu loading cepat (kurang dari 3 detik).
  • Call-to-action (CTA) yang jelas, seperti “Beli Sekarang” atau “Daftar Gratis.”

 

6. Manfaatkan Ad Extensions

Ad extensions adalah fitur tambahan pada iklan Google Ads, seperti sitelink, callout, atau lokasi.

Banyak pengiklan yang mengabaikan fitur ini, padahal mereka dapat meningkatkan CTR (Click-Through Rate) atau kemungkinan iklan untuk di-klik.

 

Tips:

Tambahkan sitelink ke iklan Google Ads Anda jika sekiranya itu dapat menambah informasi yang bermanfaat bagi pengunjung.

Misalnya, untuk iklan Sepatu Hiking Anda bisa menambahkan sitelink (link alternatif) seperti “Panduan memilih sepatu Hiking berdasarkan tipe kaki Anda“.

Bisa juga menambahkan ekstensi callout untuk menginfokan promo seperti “Gratis Ongkir” atau “Buy 1 Get 1“.

 

7. Monitoring Iklan Secara Berkala

Saat mulai menjalankan Google Ads, pengiklan perlu untuk melakukan monitoring secara berkala.

Untuk pemantauan harian, pengiklan biasanya perlu melakukan “filtering” pada kata kunci yang masuk.

Daftar kata kunci (keyword yang diketik oleh pengunjung) yang masuk dapat dilihat di bagian Search Term (melalui menu Campaign > Insights & Reports).

Anda perlu melihat daftar ini secara seksama, untuk mengidentifikasi kata kunci yang tidak relevan dengan apa yang Anda tawarkan.

Misal, untuk kasus penjualan sepatu Hiking tadi, kata kunci seperti “sepatu bekas” atau “reparasi sepatu” mungkin tidak cocok untuk campaign tersebut.

Jika seperti itu, pengiklan bisa menginput kedua keyword di atas untuk dimasukkan di dalam negative keyword list sehingga dapat menghindari pemborosan karena jalannya iklan yang tidak efisien.

Untuk aspek iklan lainnya, Anda perlu menjadwalkan review mingguan untuk:

  • Menganalisis performa kata kunci.
  • Menyesuaikan bid berdasarkan data.
  • Mengoptimalkan copy (tulisan) iklan.

 

8. Fokus pada Konversi, Bukan Klik

Mengukur keberhasilan Google Ads bukan semata-mata hanya dari jumlah kliknya.

Klik yang tidak menghasilkan konversi hanya akan membuang anggaran Anda.

Konversi adalah aksi pengunjung yang dikehendaki oleh pengiklan (goals) saat menjalankan iklannya.

Contoh konversi adalah transaksi di website, data leads (prospek) yang dikumpulkan melalui form website dan inquiry yang masuk melalui website.

Untuk mengoptimalkan poin ini, Anda perlu:

  • Mengaktifkan Conversion Tracking di Google Ads.
  • Fokus pada metrik seperti CPL (Cost per Lead) atau ROAS (Return on Ad Spend).

 

9. Sesuaikan Budget dengan Industri Anda

Pengeluaran iklan yang terlalu besar tanpa strategi atau terlalu kecil sehingga tidak cukup kompetitif adalah kesalahan campaign Google Ads yang umum.

Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu mengenai kompetisi industri Anda.

Kompetisi yang tinggi tercermin dari biaya klik (Cost per Click) yang tinggi pula.

Misal, dengan budget Rp2 juta/ bulan di industri A bisa berhasil, namun belum tentu efektif di industri B.

 

Tips: Gunakan strategi bidding otomatis seperti Target CPA atau Maximize Conversions.

 

10. Uji Variasi Iklan (A/B Testing)

Menggunakan satu set iklan untuk semua campaign mungkin dapat membatasi keefektifan iklan Anda.

Anda mungkin tidak pernah tahu, kalau menggunakan set iklan dengan variasi yang berbeda (copy di landing page, pilihan headline dan ad extension) dapat menghasilkan performa iklan Google Ads yang lebih baik.

Maka dari itu, Anda bisa menetapkan set iklan yang berbeda dalam satu Ad Group (lihat bagan poin 3.) untuk menguji, set iklan mana yang memiliki performa terbaik.

Hal ini dinamakan A/B testing, metode ini sangat efektif untuk meningkatkan performa iklan.

 

Tips: Uji variasi pada headline, deskripsi, atau gambar untuk menemukan kombinasi terbaik.

 

Baca Juga: Google Ads Vs SEO: Mana yang Lebih Efektif?

 

Google Ads adalah alat yang luar biasa, tetapi seperti alat lainnya, Anda perlu memahami cara menggunakannya dengan benar untuk mendapatkan hasil terbaik.

Dengan memaksimalkan performa Google Ads, Anda dapat mengoptimalkan anggaran dan meningkatkan ROI.

Jika Anda merasa kesulitan mengelola Google Ads atau ingin memaksimalkan potensi iklan Anda, Cassandra Digital melalui Jasa Google Ads-nya siap membantu.

Dengan pengalaman menjalankan campaign Google Ads di berbagai industri, Cassandra akan memformulasikan strategi yang tepat untuk mencapai goals dari iklan Anda.

Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut, dan mari mulai mengoptimalkan iklan Google dengan langkah yang tepat!

Author:

Post Tags : 

Share :