Dalam dunia digital marketing, Anda mungkin pernah mendengar dua istilah ini: Google Ads dan SEO.
Kedua istilah yang merupakan teknik digital marketing ini bisa menjadi alat ampuh untuk mendatangkan pengunjung ke website, meningkatkan visibilitas, dan akhirnya berujung pada penjualan.
Sebagai pemilik bisnis, tentu Anda ingin tahu mana yang lebih efektif berdasarkan budget dan tujuan marketing yang telah Anda canangkan.
Karena, cara kerja dan tingkat efektivitas keduanya bisa sangat berbeda.
Untuk itu, mari kita kupas lebih dalam mengenai Google Ads dan SEO dan lihat mana yang cocok untuk kebutuhan bisnis Anda.
Pengertian Google Ads dan SEO
Google Ads
Google Ads adalah platform iklan berbayar dari Google.
Salah satu channel yang bisa disasar untuk beriklan yaitu pada hasil pencarian Google, biasa dikenal iklan PPC (pay per click).
Melalui channel ini, pengiklan membayar untuk tampil di bagian atas hasil pencarian pada keyword yang ditargetkan.
Iklan berbayar ini ditandai dengan label “Ad” atau “Sponsored” dan dapat muncul langsung begitu campaign dimulai, membuat pengiklan langsung mendapat eksposur secara instan di halaman pertama Google.
SEO (Search Engine Optimization)
SEO adalah metode untuk mengoptimalkan visibilitas website di mesin pencarian Google secara organik (non-iklan)
SEO tidak membutuhkan biaya langsung seperti Google Ads, tetapi Anda perlu menginvestasikan waktu dan upaya dalam mengoptimasi situs web.
Hal itu dikarenakan hasil dari pengoptimalan SEO baru dapat terlihat dalam hitungan bulan bahkan tahunan.
Baca Juga: 6 Manfaat SEO untuk Bisnis
Kelebihan dan Kekurangan Google Ads
Kelebihan:
1. Hasil yang Cepat dan Instan
Hanya dalam beberapa jam setelah iklan mulai dijalankan, situs Anda bisa langsung muncul di hasil pencarian Google.
Ini ideal untuk bisnis yang butuh hasil cepat, seperti promosi produk baru atau menargetkan peningkatan penjualan.
2. Targeting yang Presisi
Google Ads memungkinkan penargetan yang sangat spesifik berdasarkan lokasi, demografi, dan waktu tayang, sehingga Anda bisa memastikan iklan hanya dilihat oleh audiens yang paling relevan.
3. Kontrol Biaya yang Fleksibel
Pengiklan bisa mengatur budget harian dan budget per klik, sehingga bisa disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Kekurangan:
1. Biaya Tinggi
Besaran biaya per klik iklan (cost per click) di Google Ads dipengaruhi oleh tingkat kompetisi keyword yang ditargetkan dan industri pengiklan berada.
Bagi beberapa industri, terutama yang kompetitif seperti asuransi atau properti, cost per click (CPC) bisa sangat tinggi, membuat Google Ads menjadi opsi yang mahal dalam jangka panjang.
2. Hasil Berhenti Saat Iklan Dihentikan
Metode iklan di Google ini sangat tergantung pada biaya yang Anda belanjakan.
Jika biaya beriklan sudah habis, maka visibilitas Anda di mesin pencarian pun juga hilang.
Baca Juga: Langkah-langkah Membuat Facebook Ads
Kelebihan dan Kekurangan SEO
Kelebihan:
1. Efek Hasil yang Berkepanjangan
Meskipun SEO membutuhkan waktu, hasilnya bisa bertahan lama.
Setelah mencapai peringkat yang baik di halaman hasil pencarian Google, situs web Anda dapat terus mendatangkan trafik tanpa biaya berkelanjutan.
2. Lebih Ekonomis
Meski membutuhkan investasi di awal, SEO cenderung lebih hemat ketimbang Google Ads, terlebih untuk jangka waktu yang lama.
3. Meningkatkan Kepercayaan Audiens
Intensi pencarian dari audiens tidak melulu transaksional (ingin membeli sesuatu atau mencari layanan yang mereka butuhkan).
Terkadang, mereka juga mencari informasi tertentu tanpa ada niatan untuk bertransaksi.
Maka dari itu, sebuah keuntungan apabila website Anda bisa ‘nangkring’ di peringkat atas hasil pencarian Google, untuk topik sesuai industri Anda.
Hal ini akan meningkatkan kredibilitas bisnis di industri Anda.
Kekurangan:
1. Butuh Waktu untuk Melihat Hasil
Proses untuk mendapatkan peringkat yang baik di hasil pencarian organik membutuhkan waktu.
Bagi bisnis yang memerlukan hasil secara cepat, SEO kami rasa bukan pilihan yang tepat.
2. Algoritma yang Sering Berubah
Google sering memperbarui algoritma pencariannya, yang dapat mempengaruhi peringkat website bisnis Anda.
Maka dari itu, tim digital marketing Anda harus adaptif dalam menjalankan optimalisasi SEO secara kontinu, agar bisa mempertahankan posisi di pencarian.
Kapan Harus Memilih Google Ads?
Google Ads bisa menjadi pilihan tepat untuk bisnis Anda jika:
- Membutuhkan hasil segera, misalnya untuk promosi atau launching produk.
- Memiliki anggaran yang cukup untuk menjalankan iklan.
- Ingin menjangkau audiens yang spesifik dalam waktu singkat.
Contoh: Seorang pemilik toko online perhiasan yang ingin memanfaatkan tren musiman (misalnya, Hari Valentine) bisa memilih Google Ads untuk mendatangkan pengunjung yang siap membeli.
Kapan Harus Memilih SEO?
SEO akan sangat bermanfaat untuk bisnis Anda jika:
- Fokus pada investasi jangka panjang dan ingin meningkatkan kredibilitas.
- Memiliki waktu untuk menunggu hasil.
- Ingin membangun reputasi sebagai ahli di industri Anda.
Contoh: Sebuah perusahaan B2B yang menawarkan jasa konsultasi mungkin lebih baik berinvestasi dalam SEO karena tujuannya adalah membangun kepercayaan pelanggan dan brand awareness dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apakah SEO Cocok untuk Semua Jenis Bisnis?
ROI Google Ads dan SEO: Mana Return yang Lebih Tinggi?
Saat membandingkan Google Ads dan SEO, menghitung Return on Investment (ROI) adalah langkah penting untuk memahami mana yang memberikan hasil terbaik untuk bisnis Anda.
Setiap bisnis memiliki metrik kesuksesan yang berbeda, tetapi beberapa faktor kunci bisa dijadikan acuan untuk menilai efektivitas dari Google Ads dan SEO dalam menghasilkan return yang diharapkan.
1. ROI Google Ads
Google Ads menawarkan kemudahan dalam melacak dan menghitung ROI.
Melalui fitur conversion tracking, Anda bisa mengetahui biaya per konversi, berapa banyak klik yang menghasilkan penjualan, atau berapa anggaran yang telah Anda keluarkan per akuisisi leads/ prospek baru.
Google Ads juga memungkinkan retargeting, sehingga iklan dapat menyasar pengguna yang sudah pernah mengunjungi situs Anda, yang cenderung memiliki tingkat konversi lebih tinggi.
Untuk memahami ROI dari Google Ads, berikut contoh yang dapat menjelaskan imbal hasilnya.
Contoh: Misalnya Anda mengeluarkan total sebesar Rp2.000.000 biaya iklan per bulan dengan biaya per klik (CPC) sebesar Rp10.000.
Konversi yang dihasilkan adalah sebanyak 10 konversi, dengan setiap konversi menghasilkan penjualan real sebesar Rp750.000.
Berikut perhitungan ROI-nya:
ROI dari kampanye iklan ini adalah 275%.
Artinya, untuk setiap Rp1 yang diinvestasikan dalam iklan, Anda mendapatkan Rp3,75 kembali (dengan Rp2,75 keuntungan).
Keunggulan Google Ads di sini adalah transparansi dan prediktabilitasnya, terutama untuk bisnis dengan anggaran pemasaran yang terbatas dan membutuhkan hasil instan.
2. ROI SEO
SEO memang membutuhkan investasi di awal, baik dari segi waktu maupun biaya jika Anda menggunakan jasa profesional.
Tetapi ROI dari SEO sering kali terlihat lebih tinggi dalam jangka panjang.
Misalnya suatu bisnis menggunakan jasa SEO profesional dengan biaya pengelolaan sebesar Rp3.000.000 per bulan.
Untuk mencapai peringkat tiga teratas pada keyword yang ditargetkan ternyata membutuhkan waktu 9 bulan.
Setelah keyword tersebut memiliki posisi baik, bisnis mulai mendapatkan prospek yang berkualitas secara rutin.
Katakanlah 3 leads per hari dan dalam satu bulan, leads yang berhasil terkonversi menjadi sales sebesar 10.
Nilai setiap sales adalah Rp2.500.000, sehingga total sales sebesar Rp25.000.000 per bulan.
Diketahui:
Biaya SEO yang dikeluarkan selama 9 bulan=Rp27.000.000
Pendapatan dari campaign SEO selama 9 bulan=Rp25.000.000
Jika dihitung ROI-nya selama 9 bulan awal, maka didapatkan hasil:
Jika dilihat pada perioda awal (9 bulan), hasil return yang dihasilkan memang minus, yaitu sebesar -7.41%.
Namun, pada periode setelahnya, bisnis tersebut secara konsisten mendapatkan sales dengan nominal yang sama per bulannya (karena optimasi SEO yang sudah berhasil dan konsisten), dengan biaya yang sama pula untuk jasa pengelolaan SEO.
Dengan kondisi tersebut, maka didapat ROI sebesar:
Hasilnya adalah 733%. Tentu ini adalah hasil yang sangat baik (malah terkesan terlalu baik).
Rasio ini mungkin dirasa terlalu tinggi, tapi ini hanya contoh.
Yang perlu Anda pahami adalah investasi di awal yang harus dikeluarkan memang tidak memiliki imbal balik yang menguntungkan.
Namun, saat posisi website Anda sudah di posisi baik di SERP (search engine result pages) untuk kata kunci yang ditargetkan, keuntungan yang bisa didapatkan bisnis Anda secara gradual akan terus meningkat.
Dan pastinya Anda tidak mau melewatkan kesempatan emas itu.
Baca Juga: Panduan SEO untuk Pemilik Bisnis
Google Ads dan SEO: Mana yang Lebih Efektif?
Setelah semua pembahasan di atas, sejujurnya, tidak ada satu jawaban mutlak untuk pertanyaan “mana yang lebih efektif?”.
Google Ads dan SEO memiliki kelebihan masing-masing untuk mengembangkan bisnis tergantung pada kebutuhan dan tujuan pada periode tertentu.
Bahkan, banyak bisnis yang menggunakan kombinasi keduanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk periode awal, bisnis menitikberatkan biaya kepada Google Ads (karena butuh hasil instan) sembari memulai menginvestasikan porsi kecil biaya ke optimasi SEO.
Secara perlahan, biaya untuk beriklan di Google Ads akan berkurang, dikarenakan hasil dari SEO yang mulai terlihat.
Ilustrasi konsentrasi biaya Google Ads dan SEO tertera pada kurva 1.0 di bawah.
Kesimpulan
Jika Anda ingin investasi jangka pendek yang memberikan hasil cepat, Google Ads adalah pilihan yang tepat.
Namun, jika Anda ingin membangun fondasi kuat dalam jangka panjang, SEO adalah investasi yang layak untuk dijalankan.
Kami menyarankan Anda untuk mempertimbangkan budget, tujuan, dan target waktu yang dicanangkan.
Menggabungkan kedua teknik ini dengan cermat bisa menjadi strategi yang sangat kuat untuk mendominasi pasar dan memastikan bisnis Anda terus berkembang.
Kesimpulannya:
Untuk hasil yang cepat dan instan, pilih Google Ads. Sementara untuk jangka panjang, pilih SEO untuk return yang lebih stabil dan efektif.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk keberlangsungan bisnis Anda!