Pernahkah ketika Anda mengakses atau mengunjungi sebuah website di komputer atau laptop Anda, terdapat sebuah tulisan yang muncul “accept all cookies”?
Ya, dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu cookies yang ada di dalam sebuah website.
Sebagai gambaran awal, cookies sendiri berguna sebagai pengingat yang tentunya akan berbeda-beda bagi setiap orang. Tujuannya supaya memudahkan user atau pengguna dalam menjelajahi sebuah website atau situs.
Tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita simak penjelasan lengkap dari cookies, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara mengelolanya di bawah ini.
Apa Itu Cookies?
Cookies adalah sebuah gabungan informasi yang isinya merupakan aktivitas dan juga rekam jejak pengguna/user ketika sedang mengakses sebuah website atau situs.
Ada beberapa sebutan yang menggambarkan sebuah cookies, yakni internet cookie, HTTP cookie, browser cookie, maupun web cookie.
Cara kerja sebuah cookies terbilang sangat sederhana. Nantinya sekumpulan data atau informasi tersebut diterima oleh komputer/laptop pengguna dari sebuah website dan akan dikirimkan kembali ke web atau situs yang dikunjungi.
Mudahnya, cookies digunakan untuk mengetahui aktivitas dan juga preferensi yang dimiliki oleh setiap pengguna/user, ketika mereka mengakses sebuah web atau situs tertentu.
Baca Juga: Bedanya HTTP dan HTTPS Itu Apa?
Fungsi Cookies saat Mengakses Internet
Mungkin Anda bertanya-tanya, apa saja sebenarnya fungsi atau kegunaan dari cookies sendiri, terlepas dari yang sudah disebutkan sebelumnya.
Ada beberapa fungsi dari cookies yang perlu Anda ketahui. Berikut beberapa fungsinya.
1. Mengingat Informasi Login
Salah satu fungsi utama dari sebuah cookies yaitu untuk mengingat atau menyimpan informasi login pada setiap user yang mengunjungi sebuah situs.
Contohnya, ketika Anda mengunjungi sebuah situs dan memasukan “Username” dan juga “Password” Anda. Maka, Anda tidak perlu melakukan hal tersebut lagi, ketika mengunjungi website tersebut untuk kedua kalinya.
2. Menyajikan Iklan yang Sesuai
Fungsi selanjutnya yaitu menampilkan atau menyajikan iklan yang sesuai dengan rekam jejak atau history dari user/pengguna.
Sebagai contoh, Anda sebelumnya mengunjungi marketplace dan melihat produk-produk alat fitness. Selanjutnya, Anda membuka website portal berita, maka iklan yang ada di portal berita tersebut akan berkaitan dengan alat-alat fitnes.
3. Menyajikan Konten Personal
Maksud dari konten personal di sini yaitu konten-konten yang berhubungan dengan preferensi atau history dari setiap user.
Misalnya, Anda sering melihat katalog pakaian di marketplace. Ketika Anda kembali mengunjungi situs marketplace tersebut, maka rekomendasi yang Anda dapatkan akan berhubungan dengan pakaian.
Baca Juga: Bagaimana Google Mempersonalisasi Hasil Pencarian?
4. Menyimpan Prefensi Website
Fungsi yang keempat sekaligus menjadi yang terakhir yaitu menyimpan preferensi atau pengaturan dari sebuah situs/website.
Contohnya, Anda mengunjungi sebuah website, lalu terdapat sebuah pengaturan tampilan yang dapat Anda pilih, seperti tampilan mode gelap atau mode terang. Lalu Anda memilih mode gelap, nantinya cookies akan mengingat preferensi tersebut.
Gunanya, ketika Anda kembali lagi mengunjungi web atau situs tersebut, maka tampilan yang disajikan akan langsung menjadi model gelap atau dark mode.
Baca Juga: Web Statis dan Dinamis Apa Bedanya?
Jenis-jenis Cookies
Selain memiliki fungsi, cookies juga memiliki beberapa jenis yang berbeda antara satu sama lain. Berikut beberapa jenis dan juga penjelasan dari setiap jenis tersebut.
1. Authentication Cookies
Jenis cookies yang pertama ini berguna dalam memudahkan pengelolaan sesi pengguna, yang dihasilkan saat user atau pengguna “log in” ke akun, melalui browser yang mereka gunakan.
Nantinya Authentication Cookies akan memastikan bahwa informasi sensitif tersebut sampai ke sesi pengguna yang tepat dengan cara mengaitkan informasi akun pengguna ke string pengidentifikasian cookie.
2. Zombie Cookies
Sesuai namanya, Zombie Cookies akan muncul kembali setelah mereka dihapus. Sederhananya, Zombie Cookies akan membuat membuat versi cadangannya sendiri, yang nantinya akan muncul kembali di browser setelah dihapus sekalipun.
Jenis satu ini terkadang digunakan oleh jaringan-jaringan iklan yang tidak bermoral atau bahkan hacker.
3. Tracking Cookies
Untuk jenis yang ketiga ini, dihasilkan melalui Tracking Services atau layanan pelacakan. Tracking Services tersebut nantinya akan merekam aktivitas user pada sebuah website atau situs.
Selanjutnya, browser akan mengirimkan kembali rekaman aktivitas tersebut ke Tracking Services terkait, ketika user mengunjungi atau membuka ulang website tersebut.
4. Session Cookies
Selanjutnya yaitu Session Cookies, yang berguna untuk membantu sebuah website atau situs dalam melacak sesi pengguna (user’s session).
Perlu diketahui, Session Cookies akan terhapus secara otomatis, ketika sesi pengguna berakhir (keluar dari akun ataupun keluar dari situs web yang dikunjungi).
Hal lain yang harus Anda pahami, yakni Session Cookies tidak memiliki kadaluarsa, yang artinya cookies tersebut harus segera dihapus, tepat setelah sesi pengguna selesai/berakhir.
5. Persistent Cookies
Jenis yang kelima sekaligus yang terakhir ini berbanding terbalik dengan Session Cookies.
Artinya, Persistent Cookies akan tetap berada di browser pengguna, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Waktu tersebut bisa berdurasi sehari, seminggu, sebulan, atau bahkan setahun lamanya.
Satu hal yang pasti, yakni Persistent Cookies selalu memiliki tanggal kadaluarsa.
Baca Juga: Macam-macam CMS yang Perlu Diketahui
Apakah Cookies Berbahaya?
Sekarang yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, apakah cookies berbahaya bagi para pengguna atau user?
Sejatinya cookies sendiri tidaklah berbahaya. Sebab, cookies tidak dapat membawa virus ataupun malware ke perangkat yang Anda gunakan.
Meskipun terbilang aman, tentunya kita tetap harus waspada ketika sedang berselancar di dunia internet. Terlebih, cookies sendiri akan menyimpan beberapa data dari pengguna, seperti habit atau kebiasaan users.
Jika jatuh ke dalam tangan yang salah, data-data tersebut bisa saja digunakan untuk kepentingan atau tujuan yang tidak baik. Maka dari itu, selalu waspada dalam mengakses beberapa web atau situs, terutama situs-situs yang mencurigakan.
Pastikan Anda selalu membaca poin-poin penting sebelum memutuskan untuk menyimpan cookies pada suatu web atau situs, guna menghindari hal-hal di atas.
Bagaimana Cara Mengelola Cookies?
Lantas, bagaimana cara mengelola cookies yang baik dan benar? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan di bawah ini.
1. Cara mengelola cookies di Google Chrome
- Buka Google Chrome pada Laptop/PC
- Tekan ikon tiga titik yang ada pada sudut pojok kanan atas, lalu pilih settings/pengaturan
- Selanjutnya, tekan ikon tiga garis yang berada di pojok kiri atas, lalu pilih Privacy and Security > Cookies and other site data
- Setelah itu, pilih opsi “Block all cookies (not recommended)
2. Cara mengelola cookies di Safari (Macbook/iMac)
- Buka aplikasi Safari di Macbook/iMac
- Setelah itu, arahkan kursor ke atas, hingga muncul tab baru. Lalu, klik tulisan Safari yang berada di sebelah logo Apple
- Selanjutnya, klik settings dan masuk ke tab “Privacy”
- Ceklis atau centang tulisan “Block all cookies”, lalu tekan opsi “Block all”
3. Cara mengelola cookies di Microsoft Edge
- Buka aplikasi Microsoft Edge di Laptop/PC
- Klik ikon titik tiga yang berada di posisi pojok kanan atas, lalu pilih settings/pengaturan
- Selanjutnya, pilih tab “Cookies and site permissions”, lalu pilih “Manage and delete cookies and site data”
- Cari bagian “Allow sites to save and read cookie data (recommended)” lalu matikan untuk memblokir semua cookies yang ada
4. Cara mengelola cookies di Mozilla Firefox
- Buka Firefox di Laptop/PC
- Klik ikon tiga garis yang berada di pojok kanan atas, lalu tekan settings/pengaturan
- Masuk ke tab “Privacy & Security”
- Pada bagian “Enhanced Tracking Protection, pilih “Custom”, lalu centang “Cookies” dan pilih opsi pemblokiran yang Anda inginkan
Baca Juga: Pengertian dan Macam-macam Domain
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Cookies adalah fitur yang diciptakan untuk memudahkan user atau pengguna dalam mengunjungi sebuah website atau situs.
Meski begitu, ada juga beberapa waktu atau momen yang mengharuskan Anda untuk menghapus cookies pada browser Anda, misalnya ketika device atau perangkat yang Anda gunakan sudah mengalami penurunan performa.
Anda juga bisa melakukan penghapusan secara berkala, guna menghindari data-data dari cookies tersebut digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Itulah pembahasan mengenai apa itu cookies di website, mulai dari pengertian, jenis, fungsi, hingga cara mengelolanya dengan baik dan benar.
Sekarang, Anda tidak perlu lagi bingung ketika ditanyai apa itu cookies oleh teman ataupun saudara Anda!